Analisis Kimia Spektrofotometri

See the source image

Percobaan I
I.                     Tujuan
1.       Menentukan panjang gelombang maksumum larutan KMnO4, dan larutan K2CrO4 secara spektrofometri
2.       Menentukan Konsentrasi larutan secara spektrofotometri.

II.                   Landasan Teori
2.1. Material Safety Data Sheet (MSDS)
a.       Potassiumm Permanganat (KMnO4)
Larutan Potassium Permanganat ini memiliki sifat fisik dan kimia yaitu keadaan sifik dan penampilan yang berbentuk padat, berbau, rasanya manis, anstringen, dengan berat molekul sebesar 158,034 g/mol, berwarna ungu, melting pointnya terurai, gravitiy spesifiknya sebesar 2,7@ 15 C (air = 1).
Bahan ini berbahaya untuk terkontaminasi dengan kulit, kontak mata, tertelan dan inhalassi. Apabila terkena kulit bisa menyebabkan infeksi kulit, bila terkena mata dapat menghasilkan iritasi mata dan bila terhirup dapat terjadi iritasi paru-paru. Bahan ini mudah terbakar, dan akan terbarkar spontan apabila berkontak dengan etyhlene glycol. Apabila terkena mata segera dibilas dengan air, dan segera meminta pertolongan medis, jika terkena kulit segera dibilas dengan air, bila terkena pakaian dan sepatu segera cuci dengan air dingin atau sabun. Apabila terhidup di saluran pernapasan, segera pergi ke tempat yang berudara segar, jika tidak dapat bernafas dapat diberikan pernafasan buatan, atau apabila sulit bernafas segera diberi oksigen dan beri tindakan medis.

Sciencelab.com. “Material Safety Data Sheet Potassium Permanganate MSDS” (http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927406, Diakses pada 30 Maret 2018)

b.       Potasium Chromat (K2CrO4)
-          Sifat Kimia dan Fisika
Potassium Chromat ini memiliki sifat fisik dan kimia yaitu berbentuk padatan kuning dengan berat molekul 194,19 gram permol, tidak menimbulkan bau, larut dalam 62,9 gram per 100 ml air (20 derajat celcius) dan titik lebur nya 1241 K.

-          Sifat Bahaya
Sangat berbahaya jika terjadi kontak kulit, kontak mata, tertelan, terhirup. Paparan yang lama dapat menyebabkan kulit terbakar dan ulserasi. Paparan berlebih melalui inhalasi dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Over-exposure yang parah dapat menyebabkan kematian. Radang mata ditandai oleh kemerahan, air, dan gatal.

-          Cara Penanganan
Jika terjadi kontak mata maka segera bilas bagian mata dengan air setidaknya sebelum 15 menit. Jika terkena kulit, siram air setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian yang terkontaminasi, dan setelah itu cuci pakaian sampai benar-benar bersih sebelum digunakan kembali, dan segera mendapatkan perawatan medis segera. Jika terhirup, segera mencari udara segar, jika tidak bernafas berikan nafas buatan atau beri oksigen dan segera mendapatkan perawatan medis.

c.       Aquades (H2O)
-          Sifat Kimia dan Fisika
Aquades memiliki sifat fisik dan kimia yaitu berat molekul 18,02 gram permol, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dengan keasaman 7 (netral), titik didih 100 derajat celcius

-          Sifat Bahaya
Bahan ini tidak berbahaya, tidak korosif untuk kulit, tidak iritasi terhadap kulit, tidak menyebabkan iritasi pada mata, tidak berbahaya jika tertelan, tidak berbahaya jika terhirup, tidak iritasi untuk paru-paru.
-          http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321

2.2. Tinjauan Pustaka
Salah satu kriteria untuk mengindentifikasi suatu objek adalah warna. pada analisa spektrofotokimia, spektrum radiasi elektromagnetik digunakan untuk menganalisa spesies kimia dan menelaah interaksinya dengan radiasi elektromagnetik sehingga spektrofotometri merupakan suatu jenis analisa kualitatif dan kuantitatif spesies kimia yang melakukan pengukuran terhadap besarnya penyerapan energi oeh suatu sistem kimia sebagai fungsi dan panjang gelombang radiasi.

Dalam persamaan Plnck menunjukkan bahwa E = hv, di mana E adalah energi foton, v = frekuensi sengankan h adalah ketetapan Plank (6,624.10-27 erg detik). suatu foton memiliki energi tertentu dan dapat menyebabkan transisi tingkat eneri suatu atom atau molekul, karena tiap spesies kimia mempunyai tingkat energi yang berbeda, maka transisi perubahan energinya juga berbeda. berarti  suatu spektrum yang diperoeh dengan memplot berbeapa fungsi frekuensi terhadap frekuensi radiasi elektromagnetik adalah khas untuk spesies kimia tertentu dan berguna untuk indentifikasi.

Pada analisa spektrofotometri ini, alat yag digunakan adalah spektrofotometer. spektrofotometer adalah instrumen untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang. aalat ini terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan  panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsopsi


III.                 Metodologi
3.1. Alat
3.1.1.       Spektrofotometer
3.1.2.       Kuvet
3.1.3.       Labu Takar
3.1.4.       Pipet Ukur

3.2. Bahan
3.2.1.       Larutan KMnO4 standar 0,1 M
3.2.2.       Aquadest
3.2.3.       Larutan K2CrO4


3.3. Prosedur
1.       Buatlah larutan induk KMnO4 0,001 M dari larutan KMnO4 0,1 M dalam labu ukur 100 ml
2.       Buatlah larutan KMnO4 dengan variasi konsentrasi yaitu 0,00010 M; 000015 M, 0,00020 M; 0,00025 M; dan 0,00030 M dalam labu ukur 10 ml dari larutan induk KMnO4 0,001 M
3.       Hidupkan alat spektrofotometer dan biarkan selama +- 10 menit
4.       Memasukkan kuvet berisi larutan blanko (aquades) pada alat
5.       Tentukan panjang gelombang maksimum menggunakan larutan KMnO4 0,00020 M dan diukur serapannya  pada panjang gelombang 400-700 nm dengan interval 10 nm
6.       Buat kurva kalibrasi dengan cara mengukur serapan larutan KMnO4 dengan konsentrasi 0,00010 M; 0,00015 M; 0,00020; 0,00025 M; 0,00030 M pada gelombang panjang maksimum. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan
7.       Buat grafik regresi serapan vs konsentrasinya
8.       Minta larutan tugas pada asisten, ukur absorbansi larutan tugas yang diberikan, kemudian dari grafik serapan vs konsentrasi, tentukan konsentrasi Mn dalam larutan tugas

IV.                Dafttar Pustaka
Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. 1990. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Tim Penyusun. 2017. Modul Praktikum Kimia Analis. Jember : Jurusan Teknik Kimmia Fakultas Teknik Universitas Jember
Sciencelab.com. “Material Safety Data Sheet Potassium Permanganate MSDS” (http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927406, Diakses pada 30 Maret 2018)
Sciencelab.com. “Material Safety Data Sheet Water MSDS” (http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321, Diakses pada 30 Maret 2018)
Sciencelab.com. “Material Safety Data Sheet Potassium Chromat MSDS” (http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927403, Diakses pada 30 Maret 2018)


V.                  Tugas Pendahuluan

5.1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometri?
5.2. Jelaskan dengan singkat hukum dasar absorptimetri?
Jawab :
5.3. Bagaimana cara mencari panjang gelombang (alpa) suatu contoh/zat/sampel dengan spektrofotometri?
5.4. Apa yang dimaksud dengan pita panjang gelombang?

5.1. Spektrofotometri adalah metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang dengan menggunakan monokromatur prisma atau kisi fifgrasi dengan detector footube.
5.2. Jika suatu sinar melewati suatu medium homogen, sebagian dari cahaya datang (Po) siabsorbsi sebanyak (Pa), sebagian dapat diabaikan dipantulkan (Pr), sedangkan sisanya ditransmisikan
banner
Previous Post
Next Post